Rabu, 18 Oktober 2017

Cinta Sejati Seorang Prajurit TNI

Seluruh penumpang di dalam bus merasa simpati melihat seorang wanita muda dg tongkatnya meraba-raba menaiki tangga bus.Dg tangannya yg lain dia meraba posisi di mana sopir berada, dan membayar ongkos bus. Lalu berjalan ke dalam bus mencari-cari bangku yg kosong dg tangannya. Setelah yakin bangku yg dirabanya kosong, dia duduk. Meletakkan tasnya diatas pangkuan, dan satu tangannya masih memegang tongkat.

Satu tahun sudah, Yasmin, wanita muda itu, mengalami buta. Suatu kecelakaan telah berlaku atasnya, dan menghilangkan penglihatannya untuk selama-lamanya. Dunia tiba-tiba saja menjadi gelap dan segala harapan dan cita-cita menjadi sirna.Dia adalah wanita yg penuh dg ambisi menaklukan dunia, aktif di segala perkumpulan, baik di sekolah, rumah maupun dilinkungannya. Tiba-tiba saja semuanya sirna, begitu kecelakaan itu dialaminya. Kegelapan, frustrasi, dan rendah diri tiba-tiba saja menyelimuti jiwanya. Hilang sudah masa depan yg selama ini dicita-citakan. Merasa tak berguna dan tak ada seorangpun yg sanggup menolongnya selalu membisiki hatinya.

“Bagaimana ini bisa terjadi padaku?” dia menangis.

Hatinya protes,diliputi kemarahan dan putus asa. Tapi, tak peduli sebanyak apa pun dia mengeluh dan menangis, sebanyak apa pun dia protes, sebanyak apapun dia berdoa dan memohon, dia harus tahu, penglihatannya tak akan kembali. Di antara frustrasi,depresi dan putus asa, dia masih beruntung, karena mempunyai suami yg begitu penyayang dan setia, Burhan.

Burhan adalah seorang prajurit TNI biasa yg bekerja sebagai security di sebuah perusahaan. Dia mencintai Yasmin dg seluruh hatinya. Ketika mengetahui Yasmin kehilangan penglihatan, rasa cintanya tidak berkurang. Justru perhatiannya makin bertambah, ketika dilihatnya Yasmin tenggelam ke dalam jurang keputus-asaan. Burhan ingin menolong mengembalikan rasa percaray diri Yasmin, seperti ketika Yasmin belum menjadi buta. Burhan tahu, ini adalah perjuangan yg tidak gampang. Butuh extra waktu dan kesabaran yg tidak sedikit

Karena buta, Yasmin tidak bisa terus bekerja di perusahaannya. Dia berhenti dg terhormat. Burhan mendorongnya supaya belajar huruf Braile. Dg harapan, suatu saat bisa berguna untuk masa depan. Tapi bagaimana Yasmin bisa belajar? Sedangkan untuk pergi ke mana-mana saja selalu diantar Burhan? Dunia ini begitu gelap. Tak ada kesempatan sedikitpun untuk bisa melihat jalan. Dulu, sebelum menjadi buta, dia memang biasa naik bus ke tempat kerja dan ke mana saja sendirian. Tapi kini, ketika buta, apa sanggup dia naik bus sendirian? Berjalan sendirian? Pulang-pergi sendirian? Siapa yg akan melindunginya ketika sendirian? Begitulah yg berkecamuk di dalam hati Yasmin yg putus asa.

Tapi Burhan membimbing jiwa Yasmin yg sedang frustasi dg sabar. Dia merelakan dirinya untuk mengantar Yasmin ke sekolah, di mana Yasmin musti belajar huruf Braile. Dg sabar Burhan menuntun Yasmin menaiki bus kota menuju sekolah yg dituju. Dg susah payah dan tertatih-tatih Yasmin melangkah bersama tongkatnya. Sementara Burhan berada di sampingnya. Selesai mengantar Yasmin dia menuju tempat dinas. Begitulah, selama berhari-hari dan berminggu-minggu Burhan mengantar dan menjemput Yasmin. Lengkap dg seragam dinas security.

Tapi lama-kelamaan Burhan sadar, tak mungkin selamanya Yasmin harus diantar; pulang dan pergi. Bagaimanapun juga Yasmin harus bisa mandiri, tak mungkin selamanya mengandalkan dirinya. Sebab dia juga punya pekerjaan yg harus dijalaninya. Dg hati-hati dia mengutarakan maksudnya, supaya Yasmin tak tersinggung dan merasa dibuang. Sebab Yasmin, bagaimanapun juga masih terpukul dg musibah yg dialaminya.

Seperti yg diramalkan Burhan, Yasmin histeris mendengar itu. Dia merasa dirinya kini benar-benar telah tercampakkan.

”Saya buta, tak bisa melihat!” teriak Yasmin.

“Bagaimana saya bisa tahu saya ada di mana? Kamu telah benar-benar meninggalkan saya.”

Burhan hancur hatinya mendengar itu. Tapi dia sadar apa yg musti dilakukan. Mau tak mau Yasmin musti terima. Musti mau menjadi wanita yang mandiri.

Burhan tak melepas begitu saja Yasmin. Setiap pagi, dia mengantar Yasmin menuju halte bus. Dan setelah dua minggu,Yasmin akhirnya bisa berangkat sendiri ke halte. Berjalan dg tongkatnya. Burhan menasehatinya agar mengandalkan indera pendengarannya, di manapun dia berada. Setelah dirasanya yakin bahwa Yasmin bisa pergi sendiri, dengan tenang Burhan pergi ke tempat dinas.

tak mungkin bagi Burhan untuk terus selalu menemani setiap saat ke manapun dia pergi. Tak mungkin juga selalu diantar ke tempatnya belajar, sebab Burhan juga punya pekerjaan yang harus dilakoni. Dan dia adalah wanita yg dulu, sebelum buta,tak pernah menyerah pada tantangan dan wanita yang tak bisa diam saja. Kini dia harus menjadi Yasmin yg dulu, yang tegar dan menyukai tantangan dan suka bekerja dan belajar.

Hari-hari pun berlalu. Dan sudah beberapa minggu Yasmin menjalani rutinitasnya belajar, dg mengendarai bus kotasendirian. Suatu hari, ketika dia hendak turun dari bus, sopir bus berkata,

“Saya sungguh iri padamu”. Yasmin tidak yakin, kalau sopir itu bicara padanya.
“Anda bicara pada saya?”
” Ya”, jawab sopir bus.
“Saya benar-benar iri padamu”. Yasmin kebingungan, heran dan tak habis berpikir, bagaimana bisa di dunia ini, seorang buta, wanita buta, yg berjalan terseok-seok dg tongkatnya hanya sekedar mencari keberanian mengisi sisa hidupnya, membuat orang lain merasa iri?
“Apa maksud anda?” Yasmin bertanya penuh keheranan pada sopir itu.
“Kamu tahu,” jawab sopir bus,

“Setiap pagi, sejak beberapa minggu ini, seorang lelaki muda dg seragam militer selalu berdiri di sebrang jalan. Dia memperhatikanmu dengan harap-harap cemas ketika kamu menuruni tangga bus. Dan ketika kamu menyebrang jalan, dia perhatikan langkahmu dan bibirnya tersenyum puas begitu kamu telah melewati jalan itu. Begitu kamu masuk gedung sekolahmu, dia meniupkan ciumannya padamu, memberimu salut, dan pergi dari situ. Kamu sungguh wanita beruntung, ada yang memperhatikan dan melindungimu”.

Air mata bahagia mengalir di pipi Yasmin. Walaupun dia tidak melihat orang tsb, dia yakin dan merasakan kehadiran Burhan di sana. Dia merasa begitu beruntung, sangat beruntung, bahwa Burhan telah memberinya sesuatu yg lebih berharga dari penglihatan. Sebuah pemberian yg tak perlu untuk dilihat; kasih sayang yg membawa cahaya, ketika dia berada dalam kegelapan.

Keikhlasan Di Balas Keindahan

Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah Sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan Condong Catur demi menyambung hidup. Mbah Sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “Mau nonton apa saya malam ini?”, Mbah Sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”

Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi Mbah Sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.


Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.


Ketika Mbah Sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

“Wah cepat sekali. Berapa pak?”

“5000 rupiah mas”

Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah Sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.

“Wah mas gak ada uang pas ya?”

“Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”

“Maaf Mas, saya nggak punya uang kembalian”

“Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”

“Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”

“Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”

Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi Mbah Sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “Ikhlas. Insya Allah akan dapat gantinya.”

Waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat Ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.

“Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakMu.”

Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Saat ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.

“Wah kebetulan kita ketemu disini, Pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”

Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.

“Loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”


“Sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya Allah minggu depan saya berangkat ke Prancis pak. Saya mohon doanya pak”


“Tapi ini terlalu banyak mas”


“Saya bayar sol sepatu cuma Rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”

Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambaNya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.


Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan,,
Kesuksesan akan menyertai keikhlasan dan rasa syukur.

Bunda yang Tak Ingin Membuat Anaknya Repot

Malam telah larut dan sebentar lagi pagi akan datang. Aku masih larut melihat perkembangan bursa di New Yovrk. Dari tadi siang aku malas membuka email karena melihat perkembangan pasar yang semakin memburuk. Kelihatannya hari-hari kedepan tak ada lagi yang bisa diharapkan kecuali bertahan dalam situasi buruk. Teman mengatakan dalam gurauan kepadaku bahwa ini saatnya kita surfing diatas gelombang ganas. Lihatlah tak banyak yang bisa selamat tapi ini tantangan untuk menguji siapa yang qualified melewati putaran waktu.

SMS datang..
”Sudah baca email dari Kedutaan? Anda diundang untuk datang menghadap Raja mereka”
Saya terkejut. Bersegera saya membuka email. Benarlah, email ini datang dari tadi siang. Terbayang upaya hampir setengah tahun untuk mendapatkan clients potensial kini peluang terbuka dengan adanya undangan untuk presentasi. Walau kemungkinan berhasil masih sangat jauh namun setidaknya ini titik awal untuk sebuah harapan. Akupun bersegera membuka file presentasi untuk mempertajam materi dan menambah sedikit bahan sesuai hasil riset mutakhir.

Pagi-pagi aku bersama team sudah berada di Airport untuk terbang memenuhi undangan. Dijadwalkan, setiba dibandara aku akan dijemput oleh asisten kerajaan. Kemudian akan diantar ke tempat istirahat kerajaan sambil menunggu jadwal pertemuan khusus dengan Raja. Setelah pertemuan dengan Raja, maka keesokan harinya dijadwalkan untuk menghadiri presentasi dengan pejabat terkait.

Penerbangan first class itu sangat nyaman. Didalam pesawat aku berusaha membaca indicator mutakhir ekonomi dan sosial Negara yang akan aku kunjungi itu. Ketika mendarat, cuaca cukup cerah. Pejabat yang menjemput kami nampak tersenyum ramah membawa kami ke limosine untuk menuju hotel.

Sesampai di Hotel Kerajaan, pejabat itu memberikan kesempatan kami untuk istirahat dan dia langsung kembali ke kantornya. Pejabat itu berpesan bahwa besok jadwal pertemuanku dengan Raja. Hanya aku saja tanpa didampingi team. Jam 7 malam jemputan akan sampai di hotel untuk acara makan malam jam 8 bersama Raja. Aku mengangguk.

Aku bekerja bersama tim sampai mendekati subuh untuk memantapkan segala persiapan. Setelah sholat subuh aku memilih untuk istirahat dan tidur. Begitupula dengan team lainnya. Sebelum berangkat tidur, telp cellularku berdering.

"Pah" suara istriku diseberang.

"Ya," aku menangkap ada sesuatu dirumah. Karena tidak seperti biasanya istriku menelpon sepagi ini.

"Papa, tenang aja."

"Ya tenang...Ada apa.."

"Bunda, karena serangan jantung ringan."

"Sekarang Bunda ada dimana?"

"Dirumah sakit. Mama dampingi bunda terus. Kata dokter keadaannya sudah membaik. Papa tenang aja. Adik-adik semua ada disini kumpul. Bunda dibawah perawatan dokter terbaik. Kita berdoa aja semoga keadaan Bunda semakin membaik."

Terkesan bagiku, istri berusaha menenangkan aku bahwa keadaan Bunda baik baik saja tapi diapun tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran akan keadaan Bunda. Seusai menerima telepon itu, batinku mendesakku untuk segera pulang. Tapi bagaimana dengan rencana kunjungan ini. Bagaimana perasaan teamku bila pertemuan ini gagal karena aku harus segera pulang. Apalagi perjuangan mendapatkan klien ini sudah berlangsung lebih dari setengah tahun. Namun hatiku tidak bisa tenang dengan segala pemikiran tentang masa depan usahaku. Aku hanya memikirkan tentang hari ini dimana bunda sedang sakit dan aku harus ada disampingnya.

"Apakah itu tidak bisa ditunda lusa saja atau besok saja setelah kamu bertemu dengan raja," kata salah satu timku. Dia dapat memaklumi sikapku namun dia juga meminta kebijakanku soal kelangsungan business kami.

"Ibu saya sakit dan ini tidak sederhana. Aku tidak bisa memaafkan diriku bila aku sampai menunda pulang." Kataku dengan wajah bingung. Aku terduduk sambil mengusap kepala. Bayanganku terus kepada bunda.

"Tapi bagaimana dengan rencana kita."

"Maafkan aku…" Kataku menatapnya dengan wajah sesal, berharap teamku dapat memaklumi. Semua anggota team terdiam
Akhirnya salah satu dari mereka berkata, "Kamu benar! Kalau begitu kita putuskan pulang hari ini." Kata mereka dengan tersenyum seakan berusaha menutupi keadaan posisiku agar tidak merasa bersalah karena keputusanku untuk pulang.

Jam 8 pagi aku menelpon pejabat penghubung kami dengan kerajaan dan menyampaikan alasan kami untuk pulang.

"Yang harus anda ketahui bahwa tidak pernah satu kalipun Raja kami dibatalkan pertemuannya oleh orang lain. Ini penghinaan. Sikap protokoler istana akan sangat keras."

"Mengapa?"

"Kamu sudah setuju untuk datang dan kini mendadak kamu batalkan sepihak karena alasan yang tidak masuk akal."

"Ini soal ibu saya."

Pejabat itu hanya terdiam dengan wajah terkesan marah.

"Maafkan kami. Semua akomodasi dan tiket yang sudah kerajaan keluarkan akan kami ganti. Ini kesalahan kami dan kami akan membayar kesalahan itu," kataku

"Reputasi anda juga akan hancur," kata pejabat itu dengan nada mengancam.

"Kami sadar akan itu. Sekali lagi maafkan kami."

Nampak pejabat itu berbicara melalui telepon dengan nada penuh hormat.

"Tadi barusan saja pangeran bebicara dengan saya dan ia sangat marah karena pembatalan pertemuan ini," kata pejabat itu.

"Apakah aku bisa bicara dengan beliau."

"Tidak perlu," katanya tegas dan kesal.

Aku bersama team berangkat menuju bandara. Rencananya aku langsung pulang ke Jakarta. Sementara timku kembali ke Hong Kong. Sesampai di bandara, nampak sekuriti sangat ketat. Supir taksi yang kami tumpangi mengatakan bahwa Raja datang ke Bandara. Kami terpaksa turun agak jauh dari gate keberangkatan. Ketika aku bersama team melangkah menuju bandara keberangkatan, salah satu pejabat yang mengenal kami bersegera berlari kearah kami. Dengan ramah pejabat itu berkata,
”Raja ingin bertemu dengan kamu."

Aku mengangguk dengan melangkah agak ragu mengikuti pejabat itu keruang VVIP.

Ketika melewati kuridor bandara seorang petugas mengambil pasporku dengan ramah. Aku terus melangkah dalam perasaan penuh tanya. Ada apa gerangan ini? Ketika pintu ruangan VVIP terbuka, nampak sang Raja didampingi putra mahkota tersenyum ramah ke arahku. Tanpa sungkan dia memelukku sambil mencium pipiku.

"Saya mendengar kabar bahwa ibunda anda sakit dan anda harus segera pulang. Benarkah itu?"

"Maafkan aku ya yang mulia. Bukan bermaksud tidak menghormati undangan Yang Mulia tapi keadaan ibuku memang memerlukan kehadiranku disampingnya."

"Pulanglah. Urusan dunia ini tidak penting. Memuliakan ibu adalah memuliakan Allah. Tak ada ibadah terbaik didunia ini selain berbakti kepada ibu. Sampaikan salam saya kepada ibu anda. Doa saya akan menyertainya."

Kata kata itu meluncur begitu sejuknya. Aku sampai terharu. DIhadapanku ada seorang raja yang kaya raya dan dihormati namun tetap lebih menghormati seorang ibu.

"Terimakasih ya Yang Mulia."

"Saya yang harus berterimakasih kepadamu. Karena lewat peristiwa ini, saya bisa memberikan pelajaran berharga kepada putra saya. Bahwa tak penting berapa peluang bisnis yang akan diraih namun bila saatnya datang untuk memuliakan orang tua maka itulah yang lebih diutamakan," kata Raja itu sambil menatap kearah putra mahkotanya.

Usai pertemuan itu , aku bersama pejabat penghubung kerajaan keluar ruangan VVIP menuju bandara keberangkatan. Pejabat itu berkata,
”Yang Mulia Raja meminta anda pulang dengan jet pribadinya. Sementara tim anda tetap disini untuk melanjutkan pertemuan dengan pejabat terkait. Raja juga telah memutuskan untuk memilih perusahaan anda sebagai mitra kami. Selamat."

Anggota tim saya nampak berlinang air mata ketika mendengar kata kata itu.

"Bila kita muliakan ibu maka Allah akan memuliakan kita. Tentu yang sulit menjadi mudah, yang sempit menjadi lapang. Anda benar dan kami percaya sikap anda," kata salah satu anggota tim saya sambil memeluk saya.

Ketika sampai di bandara, aku langsung ke rumah sakit. Setiba dirumah sakit, istriku sudah menunggu dan membawaku keruangan bunda dirawat. Kucium kening bunda dan nampak matanya terbuka, Bunda tersenyum,
”Kaukah itu nak?"

"Ya Bunda."

"Siapa yang bilang Bunda sakit. Bunda enggak apa apa."

Bunda menoleh kearah istriku,
"Jangan kau ganggu anakku bekerja. Soal begini tak perlulah dikabarkan. Kau pikir mudah untuk kembali dari luar negeri ke sini. Lagian disana dia tidak main main. Dia kerja,“ Bunda mengomeli istriku.

Itulah bunda, dalam keadaan apapun beliau tetap tidak ingin membuat anaknya repot. Andaikan tangannya masih kokoh, langkahnya masih kuat itu akan selalu digunakannya untuk membimbing anak anaknya melangkah tegar dalam ketertatihan. Senandungnya akan terus terdengar mengantar anaknya tidur bahwa besok akan selalu baik baik saja, dan bunda akan selalu ada disampingmu, nak…

Oktober 2012
Dubai..

Selasa, 17 Oktober 2017

Sejarah singkat Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Singkat Kemerdekaan Republik Indonesia

Republik Indonesia merdeka pada Jum'at tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka dengan dibacanya proklamasi oleh Ir. Soekarni dan Drs. Mohammad Hatta sebagai pendampingnya, yang bertempat di Jl. Pegangsaan Timur no. 56 di Jakarta Pusat.

Pada tanggal 06 Agustus 1945 sebuah bom atom meledak di kota Hirosima, Jepang yang pada saat itu sedang menjajah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan terbentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa jepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai  yang didirikan oleh pemerintah jepang pada tanggal 29 april 1945 yang beranggotakan 63 orang. kemudian berganti pada tanggal 07 Agustus 1945 menjadi PPKI (Panitian Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa jepang disebut Dokuritsu Junbi inkai, dan pada tanggal 9 Agustus Bom atom kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat Negara Jepang Menyerah Kepada Amerika Serikat.


Momen ini dimanfaatkan Indonesia Untuk memproklamasikan kemerdekaannya. pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan syahrir mendengar lewat radio bahwa jepang telah menyerah pada sekutu, yang membuat para pejuang Indonesia semakin mempersiapkan kemerdekaannya. saat kembalinya Soekarno dari Dalat, sutan syahrir mendesak kemerdekaan Indonesia. pada tanggal 15 agustus 1945 Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu. pada dini hari 16 Agustus 1945 Para pemuda membawa Soekarno beserta Istri dan Anaknya dan Hatta dibawa ke rengasdengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh jepang. di Jakarta Wikana dan Mr. Ahmad Soebarjo menyetujui untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. maka diutuslah Yusuf Kunto menjemput Soekarno dan keluarga dan juga Hatta. Soekarno dan Hatta kembali ke jakarta ia dibawa ke rumah nishimura dan di bawa kembali ke rumah Laksamana Maeda. untuk membuat konsep kemerdekaan. teks porklamasi pun disusun pada dini hari yang diketik oleh sayuti melik. pagi harinya 17 Agustus 1945 di kediaman soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56. dan dibacalah teks Proklamasi Itu pada pukul 10:00 WIB dan dikibarnya Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Istri Soekarno, Fatmawati. dan disambut gembira oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD 1945, dan terbentuknya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden. berikut Video Proklamasi Indonesia

Biografi Singkat Yesus Kristus

Nama

Nama "Yesus" adalah alihaksara dari bahasa Latin Iesus, yang berasal dari bahasa YunaniἸησοῦς (Iēsoûs), yang pada gilirannya juga merupakan Helenisasi dari bahasa Ibrani יְהוֹשֻׁעַ(Yĕhōšuă‘Yosua) atau bahasa Aram יֵשׁוּעַ (Yēšûă‘), yang berarti "Yahwehmenyelamatkan".[1][2][3]
Dalam Perjanjian Baru, di Lukas 1:31 seorang malaikat memberitahu Maria untuk menamakan anaknya Yesus, dan dalam Matius 1:21 malaikat memberitahu Yusuf untuk menamakan anaknya Yesus. Dalam teologi Kristen, Pernyataan dalam Matius 1:21 "engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" mengasosiasikan atribut keselamatan dengan nama Yesus.
"Kristus" adalah gelar yang berasal dari bahasa Yunani Χριστός (Christós), yang berasal dari bahasa Ibrani מָשִׁיחַ ("Mesias", berarti "yang diurapi" atau "yang terpilih").[4][5]

Riwayat singkat

Meskipun masa kecilnya tidak diketahui (selain cerita kelahirannya dan kisah Yesus pada umur 12 tahun sedang mengajar di Bait Allah, Yerusalem), terdapat banyak informasi tentang tiga tahun terakhir hidupnya, khususnya minggu terakhir, dari keempat Injil di Alkitab serta tulisan-tulisan Paulus dan murid-muridnya yang lain.
Yesus dihukum mati di Yerusalem oleh gubernur Kerajaan RomawiPontius Pilatus, karena ditekan oleh massa yang gelap mata, dan dieksekusi dengan disalibkan. Yesus wafat dan dimakamkan, orang Kristen percaya bahwa Yesus bangkit kembali dari alam maut pada hari ketiga. Inilah Paskah bagi orang Kristen.

Yesus lahir

Matius mengatakan bahwa orang-orang majus dari Timur datang membawa hadiah berharga bagi bayi Yesus. dilukis oleh Giotto pada 1300.
Injil Matius dan Lukas mengatakan bahwa sebelum kelahiran Yesus, baik Maria ibunya, dan tunangannya, Yusuf, tahu bahwa Yesus akan menjadi Mesias atau Raja yang dijanjikan kepada orang-orang Yahudi, dalam kitab-kitab Yahudi kuno.
Injil Lukas paling banyak menceritakan kisah ini. Pada waktu Yesus dilahirkan, Kekaisaran Romawi menguasai sebagian besar EropaInggrisTimur Tengah dan Afrika Utara. Pemerintah ingin setiap keluarga untuk disensus sehingga setiap orang harus kembali ke tempat dari mana mereka berasal. Yusuf berasal dari kota kecil Betlehem, dekat Yerusalem, jadi meskipun Maria akan segera melahirkan, mereka harus melakukan perjalanan, dengan ribuan orang lainnya.
Ketika mereka tiba di Betlehem, setiap kamar telah penuh. Tidak ada tempat bagi mereka untuk tinggal kecuali di sebuah kandang binatang yang pada saat itu diyakini sebagai kandang domba. Bayi Yesus lahir di kandang, dilampin, dan dibaringkan di jerami di dalam palungan. Lukas memberitahu kita bahwa gembala yang mengurus domba di lereng bukit datang untuk melihat bayi itu, karena mendapat kabar dari para malaikat, lalu mereka pergi bernyanyi dan memuji Tuhan atas Raja dan Juruslamat yang baru lahir.
Dalam Injil Matius diceritakan bahwa orang-orang bijak dari Timur melihat bintang baru di langit dan datang untuk menemukan Yesus, karena mereka tahu bahwa Mesias itu akan lahir, dan bahwa bintang adalah tanda bahwa Yesus lahir untuk menjadi seorang Raja.

Pelayanan Yesus

Kedatangan Yesus dinubuatkan oleh Yohanes Pembaptis, yang membaptis Yesus di Sungai Yordan. Selama pembaptisan, Roh Allah, seperti seekor merpati, datang pada Yesus, dan suara Allah terdengar. Menurut Alkitab, Roh membawa Yesus ke padang gurun di mana dia berpuasa selama 40 hari. Di sana, ia digoda Iblis. Kemudian Yesus pergi ke Galilea, menetap di Kapernaum, dan mulai memberitakan tentang Kerajaan Allah, pada umur 30 tahun.
Umumnya pengajaran Yesus disampaikan dengan bercerita. Dia mengajarkan bahwa Allahsendiri adalah Raja sejati, dan bahwa orang harus mengasihi Allah dan mengasihi sesamanya seperti yang diperintahkan oleh Alkitab Ibrani kepada mereka. Yesus melakukan mukjizat yang menunjukkan tanda-tanda sebagai Utusan Allah, seperti memberi makan pada orang lapar, mengubah air menjadi anggur pada perkawinan di Kana, mnyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati. Ia juga mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan.
Yesus menunggang keledai ke Yerusalem, yang disambut oleh kerumunan orang-orang yang menghamparkan jubah mereka dan ranting-ranting bagiNya. Giotto, 1300
Yesus mempunyai dua belas orang, yang dikenal sebagai Dua Belas Rasul, yang dipilih dan dilatih untuk menyebarkan Injil. Dia mempunyai beberapa pengikut, termasuk beberapa perempuan, tapi karena adat Yahudi, para murid perempuan tidak bisa bepergian ke tempat yang jauh.
Alkitab mengatakan Yesus menjadi terkenal. Dia pergi ke Yerusalem, di mana banyak orang mengunjungi kota itu untuk merayakan Hari Sabat. Ketika mereka mendengar bahwa dia akan datang, mereka menyambutnya seolah-olah dia adalah seorang raja. Mereka pikir mungkin ia akan membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi, tapi Yesus pergi ke Yerusalem dengan menaiki seekor keledai muda, sebagai tanda bahwa Ia datang dalam damai.
Yesus melakukan banyak hal yang membuat iri dan kemarahan bagi para pemimpin agama Yahudi. Dia sering melakukan kritik terhadap kelakuan imam imam Yahudi. Sebagai contoh, kritiknya terhadap imam Yahudi yang senang mengenakan jubah panjang dan suka berjalan di pasar agar dihormati orang ,Yesus menyebut mereka sebagai keturunan Ular Beludak, Yesus juga mengusir orang orang yang berjual beli di bait Allah dan membalikkan meja meja penukarnya dan menyebut Imam Yahudi telah mengubah Bait Allah menjadi sarang penyamun dan menelan harta dengan do'a do'a yang panjang panjang. Disamping Yesus juga banyak melakukan penyembuhan.

Yesus mati

Ibu Yesus, teman, dan saudara-saudaraNya berkabung atas kematianNYA. oleh Giotto, 1300
Injil mengatakan bahwa para pemimpin Bait Allah marah dan ingin membunuhNya. Mereka mengatakan kepada Pemerintah Romawi bahwa Yesus ingin menjadi raja di negara ini dan mengambil alih kekuasaan. Gubernur Romawi berpikir bahwa Yesus harus dibebaskan. Namun Para pemimpin Yahudi berkata, "Jika Anda melakukannya, maka Anda bukan sahabat Kaisar!" (Kaisar adalah penguasa Romawi.)
Jadi Gubernur memvonisNya dengan hukuman mati, yakni dengan cara disalibkan. Ini adalah cara umum yang digunakan oleh orang-orang Romawi untuk menghukum mati pemberontak dan penjahat.
Jenazah Yesus dikuburkan dalam sebuah makam milik salah satu pengikutnya, yaitu Yusuf dari Arimatea. Dia dimakamkan terburu-buru, karena sebentar lagi hari Sabat, karena tidak ada yang bisa bekerja, dimulai ketika matahari terbenam.

Yesus bangkit dari kematian

Pada hari sesudah hari sabat, pagi-pagi subuh, para wanita datang untuk mencuci tubuh dan meminyakiNya dengan ramuan dan minyak wangi. Tetapi Injil mengatakan bahwa mayat Yesus sudah lenyap, dan malaikat duduk di dekat kubur itu dan berkata "Dia telah bangkit dari antara orang mati!".
Beberapa orang, seperti Tomas muridNya awalnya meragukan kebangkitan Yesus. Namun Alkitab mengatakan bahwa lebih dari 500 orang, termasuk Tomas, melihat Yesus yang hidup kembali. Ada banyak kisah dalam Injil tentang apa yang Yesus lakukan setelah Ia dibangkitkan. Akhirnya, Injil Lukas mengatakan bahwa Yesus membawa murid-muridNya ke sebuah bukit, di mana ia memberkati mereka dan menyuruh mereka untuk menyebarkan ajaran-Nya keseluruh dunia, dan kemudian awan turun, dan dia terangkat ke surga.

Rumus Matematika


Rumus Matematika Praktis Untuk SmpRumus Matematika Praktis Untuk Smp